Struktur Sistem Informasi Manajemen
memahami bagaimana suatu informasi dapat terjadi dengan mengerti struktur SIM data dalam
proses pengambilan keputusan organisasi serta mampu menganalisa keputusan-keputusan terbaik
dalam proses pengambilan keputusan dengan informasi yang didapat
Abstraksi
● Burt Scanland dan J. Bernard Keys menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal
mengenai hal melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-
orang yang tepat dalam suatu organisasi.
● Liang Gie berpendapat SIM sebagai jalinan hubungan dan lalu lintas keterangan dalam
suatu organisasi melalui proses pengumpulan, pengolahan, pemahaman, dan penyebaran
kepada pejabat yang berkepentingan
● Dalam Encyclopedia of Management disebutkan bahwa SIM merupakan suatu proses
pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan kepada pimpinan
dalam proses manajerial.
PENGENALAN SIM
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur
(formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal).
Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada
semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas,
wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi.
Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak
resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan
(Gordon,1999).
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan
perencanaan stategi.
Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang
dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi
utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung
pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang
memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara
pelaksanaan SIM.
● a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi
dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan
operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi,
dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
● b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah
suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan
model keputusan.
digunakan beberapa pendekatan/pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya
berhubungan :
1.SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
2.SIM sebagai pendukung keputusan
3.SIM berdasarkan aktifitas/kegiatan manaajeman
4.SIM berdasarkan fungsi organisasi
Berikut adalah penjabaran dari masing-masing klasifikasi diatas :
1. SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
Jika diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan
diperlihatkan komponen fisiknya.
1.1. Komponen Fisik
1.2. Fungsi pemrosesan
Gambaran untuk sistem informasi dalam syarat komponen fisik tidak menjelaskan apa kerja dari
sistem.
1.3.Output untuk pemakai
2. SIM sebagai pendukung keputusan
Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak
keputusan.
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk
menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Jenis-jenis keputusan menurut Herbert A. Simon:
a. Terstruktur / terprogram
Berulang, rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya
sehingga
keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tipa kali terjadi.
b. Tidak terstruktur / tidak terprogram
Baru, tidak terstruktur, dsan jarang konsekuan. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani
masalah ini
karena belum pernah ada sebelumnnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau
rumit,
atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
3. SIM berdasarkan aktifitas/kegiatan manajeman
Struktur dari suatu sistem informasi dapat
diklasifikasikan dalam bentuk suatu hirarki
dari perencanaan manajeman dan aktifitas pengendalian.
Kegiatan dan informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung
pada proses yang tepat dari transaksi pada tingkat dari penegndalian manajeman,
pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuansi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil-hasil operasi pada tingkat strategi,
hasil dlam operasi-operasi dan pengendalian manajeman yang dihubungkan pada tujuan-tujuan
strategi,
saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris.
3.1 Sistem informasi untuk pengendalian operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
1.Proses transkasi
2.Proses laporan
3.Proses pemeriksaan
3.2. Sistem informasi untuk perencanaan strategis
Proses pengendalian manajeman memerlukan jenis informasi sebagai berikut :
a.Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll).
b.Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
c.Sebab penyimpangan
d.Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajeman terdiri dari 2 elemen utama, yaitu :
1.Database dari operasional
2.Rencana, anggaran, standar, dll
Kedua elemen tersebut mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan,
juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajeman adalah :
a.Model perencanaan dan anggaran
b.Program-program laporan penyimpangan
c.Model-model analisis masalah
d.Model-model keputusan
e.Model-model pemeriksaan/pertanyaan
3.3. Sistem informasi untuk perencanaan strategis
Tujuan perencanaan stategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan
mampu mencapai tujuannya.
perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh:
•Suatu rantai pertokoan dapat memutuskan untuk mengubah manjadi usaha melalui pesanan.
•Suatu toko serba ada dengan toko dipusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu
toko obral diluar kota.
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjuk ciri data :
1.Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
2.Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang.
3.Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
4.Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
5.Prospek bagi industri di daerah lain.
6.Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
7.Peluang bagi karya usaha baru.
8.Alternatif strategi.
9.Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternattifbeberapa strategi
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajeman dan pengendalianoperasional.
Namun demikian sistem informasi manajeman dapat memberi bantuan yang cukup pada proses
perencanaan strategis, misalnya :
•Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan
pengolahan operasional.
•Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan
ke masa mendatang.
•Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dlam database komputer.
4. SIM berdasarkan fungsi organisasi
Sistem informasi manajeman dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-
aplikasi
untuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database,
model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk subsistem fungsional.
Adapun masing-masing dari subsistem-subsistem fungsional tersebut adalah :
1.Subsistem Penjualan Dan Pemasaran
2.Subsistem Produksi
3.Subsistem Logistik
4.Subsistem Personalia
5.Subsistem Keuangan dan Akunting
6.Subsistem Proses Informasi (Teknologi Informasi)
7.Subsistem Top Managemant (Manajeman Puncak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar